Selasa, 13 Agustus 2024

Cercah Harapan, RGI yang Penuh Kebahagiaan

 Ketika sebuah kehidupan suram melanda, dunia serasa hampa, tidak ada keindahan tidak ada warna tidak ada kebahagiaan. Namun tiba tiba sebuah secercah harapan datang apakah sebuah harapan ini dapat membawa kebahagiaan? apakah sebuah kabar pelatihan untuk menambah skill bisa memberikan keberkahan? kabar yang diberikan teman saya itu layaknya cahaya, kata teman saya RGI menyediakan banyak jurusan, awalnya saya tertarik masuk jurusan TKJ namun niat saya terhenti karna sepupu saya adalah lulusan RGI tidak dapat mengikuti pelajaran yang diberikan di TKJ, maka dari itu saya menghindari hal yang tak diinginkan,mempelajari sesuatu yang bahkan tidak tahu sama sekali basicnya. Setelah mengetahui dan sharing dengan sepupu saya, mulanya tertarik untuk masuk ke jurusan fotografi dan videografi namun setelah berfikir panjang akhirnya saya tidak jadi mengambil jurusan itu, menurut saya jika jadi seorang freelance saya bisa mempelajarinya secara otodidak. Akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke jurusan Aplikasi Perkantoran yang insya allah saya dapat memahaminya dan bisa menjadi penyalur rizki saya.

berangkat tanggal 15 Juli 2024, saya sampai di RGI tepat pada pukul 16:30 tak lama setelah saya melakukan shalat shar di perjalanan. Bertemu orang baru yang bahkan kita tak tahu sama sekali, berkenalan bahkan menanyakan sebuah hal basic untuk sebuah perkenalan, bukan karna memang ingin berkenalan tapi hanay untuk basa basi saja, namun setelah taaruf di Cigombong akhirnya saya benar benar ingin berkenalan dengan semua orang, menganggap mereka teman, saudara, bahkan keluarga. Hidup yang hanya hitam dan putih kini telah berwarna, terwarnai oleh budaya, suku, dan keberagaman yang terdapat pada masing masing orang. RGI jadi tempat paling indah untuk mendidik sebuah karakter seseorang bahkan RGI adalah rumah kita bersama, yang di dalam nya penuh kenyamanan, keamanan, dan kebahagiaan.


Minggu, 11 Agustus 2024

Muhammad Tulus Rusydi

“Saya ingin jadi bagian sejarah baik musik di Indonesia dan di dunia”

Lebih dari 60 penghargaan baik di bidang musik dan sinematografi, telah TULUS dapatkan di menuju satu dekade perjalanan musiknya.. Pada tahun 2017 lalu, 5 piala AMI Awards dari album Monokrom berhasil diraihnya. TULUS juga sempat didaulat untuk memimpin menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ pada upacara pembukaan Asian Games ke-18 yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, TULUS menyandang gelar sarjana di bidang arsitektur dengan kecintaan yang tidak ada habisnya terhadap musik. Tidak hanya membatasi diri di bidang musik, TULUS, melakukan kolaborasi dengan berbagai macam profesi di luar industri musik, diantaranya, illustrator, desainer grafis, art performer, videographer, dan fotografer. Nama seperti Davy Linggar, Melati Suryodharmo, Papermoon Puppet Theatre, dan Kendra Paramita adalah 4 diantara banyak nama lain yang penah berkolaborasi dengan TULUS.
Berkarya mengusung bendera independensi, TULUS berkarya dibawah naungan TulusCompany, perusahaan yang dia bangun bersama Kakak Kandungnya, Riri Muktamar. TulusCompany selaku label rekaman dan manajemen artis telah merilis 3 kantung album musik untuk TULUS. Semua karya musik yang ada dalam ketiga kantung album musik tersebut adalah hasil karya cipta TULUS.
Sampai saat ini, lagu-lagu TULUS telah didengarkan sebanyak 97,01 juta kali lewat layanan digital streaming, Spotify. TULUS juga menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di layanan digital streaming, Spotify. Memiliki 425.668 pelanggan di kanal Youtube MusikTulus, seluruh video TULUS telah disaksikan sebanyak 224.098.506 kali.
Indonesia, menjadi rumah di setiap karya musik TULUS, namun tidak hanya berhenti mempublikasikan karya musik di “rumah”nya saja, terhitung 2015, TULUS telah berekspansi ke Jepang. Langkah awal ekspansi TULUS di Jepang, dimulai dengan merilis lagu berbahasa Jepang ciptaan TULUS untuk pertama kalinya yang berjudul “Kutsu”. “Kutsu” adalah gubahan lagu “Sepatu” dalam versi Bahasa Jepang. Di tahun ketiga perjalanan musik di Jepang, TULUS didaulat sebagai Duta Besar 60 tahun Persahabatan Indonesia – Jepang.
Setelah Jepang, TulusCompany memulai kembali langkah ekspansi pendengar ke negara tetangga, Malaysia. Langkah awal di negara ini dimulai dengan diluncurkannya secara resmi Album Monokrom dan juga menggandeng Shiraz Project sebagai representatif dari TulusCompany.
Tidak hanya negara Jepang, dan Malaysia, tapi negara Singapura, dan juga Brunei Darrusalam akan menjadi tujuan ekspansi pendengar karya musik TULUS selanjutnya.

Embed MS Forms